MEMBUKA USAHA ATK
Target Pembeli dan Jenis Barang yang Harus Ada
Bagian
ini saya kasi highlight karena penting pake banget. Wajib diperhatikan dari
awal supaya usahanya lebih mudah dikembangkan, yaitu: TARGET PEMBELI.
Dengan mengetahui target pembeli, list
barang atau jasa yang perlu disiapkan juga lebih jelas. Jangan lupa
pertimbangkan juga lokasi usaha karena itu bisa jadi pertimbangan dalam
menyediakan sampingan yang sejalan dengan usaha alat tulis.
Oke, maka di bawah ini adalah list
target pembeli menurut survey dan penelitianku:
1. Pelajar
Buku tulis (buku tulis, buku tulis kotak, buku tulis halus, buku tulis not balok, buku agenda, buku gambar), alat tulis umum (bolpen, pensil, jangka, penghapus, tip ex, penggaris, stabilo), pensil warna, crayon, kotak pensil dll.
2. Mahasiswa
Buku tulis (buku tulis bergaris, buku tulis polos, binder, loose leaf, kertas
mili, folio bergaris, kertas hvs), alat tulis umum (seperti kebutuhan pelajar),
alat kebutuhan sesuai jurusan (contoh, DKV: butuh watercolour, colour wheel,
tabung gambar. Teknik & Akuntansi: kalkulator), Flash disk, CD/DVD kosong,
kotak CD/DVD, dll
3. Rumah
tangga
Notes, alat tulis (bolpoin, pensil, penggaris, spidol, penghapus, tip ex),
lakban, selotip, tempat selotip, gunting, cutter, isi cutter.
4. Perkantoran
dan Industri
Buku tulis, alat tulis, kertas ncr, buku khusus (buku folio panjang, buku surat
jalan, kwitansi), stempel, organizer, alat arsip (klip kertas, map berbagai
ukuran, akko/paper fastener, lemari arsip), tinta printer, kertas hvs, kertas
cetak foto, kertas sticker/label, stabilo, flash disk, hard disk, CD/DVD kosong
+ kotaknya, spidol, pemotong kertas.
5. Industri
kreatif
Buku tulis & gambar, alat tulis, cat, kuas, spidol, brush pen, penggaris
khusus, dll.
6. Hobby
khusus
Kertas decal, cat khusus gundam, kerajinan tangan rumahan (clay polimer, clay
air dry, vernis), peralatan spray paint (alat spray paint, cat spray paint),
gabus.
Dari data di atas, kira-kira sudah dapat
gambaran tentang target pembeli?
Offline atau Online?
Nah ini nih, dilema. Bisa susah, bisa
gampang. Biasanya orang-orang berpandangan kalau modal besar tuh bisa apa aja.
Jangan mudah percaya sebelum belajar, cari info dan paham faktanya, modal besar
juga belum tentu lancar kalau dikelola dengan kurang tepat.
Sebagai gambaran sederhana bisa melihat
sisi plus minus dari masing-masing lokasi penjualan:
Keuntungan Offline:
1.
Mudah digabung dengan usaha lain seperti
fotokopi, percetakan, dan toko buku.
2.
Kalau lokasi bagus dan barang sesuai,
pengunjung selalu ada aja.
3.
Pembeli lebih senang karena bisa melihat
dan memilih langsung barang yang diinginkan.
Kelemahan Offline:
1.
Perlu menyediakan tempat dan etalase,
ini adalah biaya.
2.
Kalau lokasi kurang memadai atau barang
kurang sesuai pembeli, agak sepi.
3.
Modal lebih besar dibanding toko online.
4. Jam operasional toko terbatas.
Keuntungan Online:
1.
Tersedia beragam marketplace dengan
puluhan juta pengunjung harian.
2.
Cukup sediakan gudang penyimpanan bila
nyetok produk.
3. Ga harus nyetok, dropship pun
bisa.
4.
Toko bisa diakses pembeli 24 jam penuh.
Termasuk pemesanan barang.
Kelamahan Online:
1. Persaingan harga bisa mencekik karena ada ratusan bahkan ribuan seller lain dengan produk yang sama dijual pada
range harga yang kompetitif.
2. Dana bisa tertahan oleh marketplace bila terjadi suatu hal yang dianggap
melanggar ketentuan.
PENYIMPANAN
Tidak semua barang bisa dipajang dalam etalase sekaligus, untuk toko online,
semua barang menghabiskan sepanjang waktunya dalam tempat penyimpanan sebelum
dipacking dan kirim.
Kenapa penyimpanan (gudang) penting dan
dibahas di sini?
Karena
bisa menambah “nilai” bisnis kita di mata
pembeli. Yaitu umumnya untuk:
1. Memudahkan pemeriksaan stok.
Di marketplace online, seller bisa terkena penalty (contoh: di tokopedia,
poin badge seller berkurang) apabila membatalkan
pesanan karena barang kosong. Biasanya saat ada pesanan yang sedang tidak ada
stok, seller akan mengirim pesan dan menanyakan barang
pengganti supaya order tidak dibatalkan. Itu kalau pembeli mau tukar. Kalau ga
mau? Resiko seller untuk refund dan kena penalty.
2. Melindungi dari debu dan perusak barang (benturan, rayap, air, dll)
Tidak ada customer yang senang membeli
barang yang tidak terlihat baru. Hampir semua tidak toleran dengan barang yang
debuan, penyok, cat terkelupas, kertas terlipat, lusuh kecuali karena sangat
kepepet jadi terpaksa.
Apa mau stok susah habis dan laku karena kondisi barang gak oke? Masa kita
harus nunggu pembeli “kepepet” itu yang seminggu pun belum tentu ada sekali.
Tips
dan info yang bisa bermanfaat: simpanlah
produk dalam kontainer plastik besar. Kontainer plastik punya semua fungsi yang
dibutuhkan, yaitu: anti rayap, anti air, anti benturan dan kedap udara (bebas
debu). Kontainer plastik varian warna hitam umumnya lebih murah dibanding yang
bening.
ETALASE OFFLINE
Nah… Etalase standar yang kita temui sehari-hari di toko adalah etalase yang
terbuat dari kaca dengan rangka aluminium. Tapi tahukah kamu? Penampilan toko
juga bisa berpengaruh terhadap penjualan?
·
Omong-omong soal etalase, ada alternatif
lain untuk rak pajangan produk, yaitu menggunakan furniture kayu. Ini lumrah
dipakai oleh toko buku besar. Coba cek perbandingan harga di bawah ini.
Etalase kaca 1 meter harganya Rp
900.000, dibandingkan etalase rak kayu ukuran 60 x 15 x 50 cm Rp 448.000 dengan
tampilan yang jauh lebih manis. Beli 2 rak kayu sama-sama Rp 900.000 plus
tampilan lebih menarik. Kira-kira mana yang lebih mengundang pengunjung?
Catatan perihal furniture:
Furniture kayu ada banyak ragamnya, jangan berekspektasi terlalu tinggi pada
rak kayu murah. Umumnya hanya menggunakan bahan murah seperti jati belanda
sedangkan kekuatannya untuk menahan beban jelas di bawah kayu jati.
Solusi lain bila ingin etalase yang nampak lebih premium dengan motif kayu
khusus seperti di Gramedia atau Kinokuniya, carilah furniture dengan bahan plywood
berlapis HPL. Harganya relatif terjangkau dibanding furniture berlapis kulit
kayu asli (veneer) padahal penampilan secara kasat mata sangatlah mirip.
oke, itu untuk etalase offline,
bagaimana dengan…
ETALASE ONLINE
Dibahas belakangan karena simple saja, biar otaknya ga kerja keras terus
mikirin ini itu, yang mudah saya tuliskan belakangan Nah, etalase online adalah tampilan yang berupa gambar, ini cukup
sederhana karena alat dan bahan cukup mudah didapat:
·
·
Mini Studio ( Rp 45.000 – 1.000.000)
·
· Digital Camera / Smartphone
Bermodalkan 2 benda itu saja, kita sudah
bisa memotret foto yang rapi dan bagus. Tidak perlu kamera DSLR atau
mirrorless, digital camera atau smartphone 1 jutaan juga sudah cukup untuk
menghasilkan gambar yang profesional.
Perijinan? Perpajakan? Duh… Apa tuh?
Hal yang
dianggap momok seram bin ribet justru adalah hal yang mudah ga pake ruwet.
Untuk memiliki ijin usaha, cukup bermodalkan KTP dan NPWP saja agar bisa
registrasi di oss.go.id. Usaha yang terdaftar akan mendapatkan NIB (Nomor Induk
Berusaha).
Membuat NPWP Pribadi hanya butuh KTP. Bahkan bisa mengajukan pembuatan tanpa perlu ke kantor pajak (ajukan NPWP secara online).
Usaha yang terdaftar bisa didaftarkan
sebagai UKM atau usaha perseorangan (Usaha Dagang). Pajaknya bagaimana?
Karena tergolong UKM, maka mengikuti
aturan terbaru yaitu PPh Final dengan tarif 0,5% dari omset. Aturan ini berlaku
selama peredaran bruto tidak melebihi 4,8 milyar setahun.
Catatan: Sebelum
mendaftar di oss ada baiknya untuk mempelajari Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia. Karena saat pembuatan NIB nanti pasti akan diminta kode KBLI ini.
Silahkan cek link berikut: KBLI Terbaru. Umumnya KBLI
untuk usaha alat tulis yang bukan skala besar akan diawali dengan angka 47xxx
(3 digit berikutnya menyesuaikan).
Pencatatan? Pembukuan?
Pembahasan yang panjang ini saya rasa
kurang sekali untuk dijelaskan hanya dalam 1 artikel.
Maka di sini saya jelaskan poin-poin
penting mengenai pengelolaan toko ini di bagian administrasi dan keuangannya.
Pencatatan Barang
Hal utama yang wajib ada di toko alat
tulis skala kecil adalah memiliki kartu stok barang dan daftar barang.
Kartu stok berfungsi untuk mencatat
jumlah barang masuk/keluar bertujuan untuk mengetahui sisa barang secara cepat.
Daftar barang bisa dituliskan pada buku
tersendiri. Tujuannya adalah mengetahui ada barang apa saja di dalam toko.
Kalau dikombinasikan dengan kartu stok, maka bisa dilihat barang mana saja yang
laku dan tidak laku. Kontrol ini penting supaya tidak ada tumpukan stok mati di
toko.
Pencatatan Transaksi
Semua pembelian dan penjualan DICATAT
dengan lengkap dan terperinci. Adapun pembelian bisa saja dilakukan secara
kredit, maka perlu ada buku hutang. Secara umum harus ada catatan ini:
Semua lebih mudah apabila menggunakan
aplikasi komputer/smartphone, lebih bagus lagi bila menggunakan aplikasi khusus
untuk dagang. Bagian ini akan dijelaskan secara rinci dalam kesempatan
berikutnya.
Butuh Karyawan tidak?
Ini harus ditanyakan ke diri sendiri,
karena ada sangat banyak faktor yang mempengaruhi. Apakah modal cukup?
Perputaran uang memadai untuk menggaji karyawan? Laba bagaimana? Umumnya toko
alat tulis kecil yang saya tahu, dikelola oleh anggota keluarga, masih jarang
yang secara khusus merekrut karyawan.
Beli Stok Barang Dimana?
Yak,
bagian ini saya jamin adalah salah satu tanda tanya besar bagi
pebisnis yang baru memulai usahanya, terutama dalam bisnis alat tulis ini.
Kulakan dimana? Beli darimana? Bingung?
Cari Penjual Murah
Di tiap kota pasti ada sentra khusus
dimana orang-orang beli/kulakan barang dagangan. Nah kalau di Surabaya ada yang
namanya Pasar Turi dan Pasar Atom (mohon maaf kurang tau sentra grosir ATK di
daerah lain). Di sana kita bisa menemui banyak sekali ragam barang yang dijual
dengan harga grosir, selisihnya lumayan banget untuk dijual lagi. Asal pinter
nawar ^^
Nah ada satu hal nih yang saya kurang
suka, yaitu kita kesulitan untuk order barang yang sama berulang-ulang, kecuali
barang itu memang sudah laku dari jaman baheula sampai sekarang.
Misalnya nih bolpoin faster, bolpoin pilot, penggaris butterfly.
Ada aja yang jual. Nah, suatu ketika kita dapat nih barang bagus, buku tulis
tapi sampulnya lucu-lucu. Eh ternyata bukunya laku, banyak anak sekolah yang
suka. Maka baliklah kita ke tempat kulakan, dan cari lagi. Apa yang terjadi?
kecewa, karena penjual grosirnya juga tidak tahu kapan supplier ngadakan produk
yang sama lagi. Di toko sebelah ada, tapi dimahalin karena banyak yang cari…
Hmm… Kita yang repot jadinya. -ini pengalaman nyata lho
sangat banyak marketplace
yang menghubungkan pembeli dengan distributor kecil, distributor besar, bahkan
pada produsen itu sendiri. Salah satu contohnya adalah ralali.com yang khusus
menghubungkan antara Bisnis dengan Bisnis. Dengan kata lain, bisa beli grosir
yang memang diperuntukkan pelaku bisnis (penjual/distributor).
Saya ambil salah satu
contoh, yaitu pensil populer di kalangan anak sekolah yang pasti dicari sebagai
pensil untuk UNAS. Yaitu pensil 2B, merek yang saya pilih di sini Faber Castell.
Harga satuan memang masih beda tipis, namun kalau membandingkan harga
grosir di market B2B sebesar Rp 25.900 dengan harga satuan marketplace B2C
(Business to Consumer) antara Rp 35.000 hingga Rp 48.000, maka nampak jelas
sekali selisihnya.
Yang penting selalu ingat prinsip dasar dalam dagang:
Beli murah, jual mahal. Jangan kebalik, nanti rugi
Posting Komentar untuk "MEMBUKA USAHA ATK"